Waikabubak. Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade, SH membuka secara resmi kegiatan High Level Metting (HLM) Akselerasi Kinerja TP2DD Dalam Mendukung Sumba Barat Sebagai Kabupaten Digital. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 10 September 2024 yang bertempat di Aula Rapat Utama Kantor Bupati Sumba Barat. Adapun peserta kegiatan HLM ini terdiri atas Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), Sekretariat TP2DD Kabupaten Sumba Barat serta Bank NTT Cabang Waikabubak sebagai mitra RKUD Pemerintah.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan proficiat dan penghargaan atas terselenggaranya kegiatan HLM ini sebagai bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Sumba Barat untuk terus berkarya dan bergerak maju membangun Sumba Barat bagi kesejahteraan masyarakat. Bupati menyampaikan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan evaluasi terkait hasil penilaian pengisian Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) Semester 1 (satu) Tahun 2024 oleh Satgas P2DD dalam hal ini Bank Indonesia serta mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk pengsian IETPD Semester 2 (dua) Tahun 2024 yang akan datang. Lebih lanjut, disampaikan juga ucapan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras Badan Pendapatan Daerah dan TP2DD Kabupaten Sumba Barat dalam mengimplementasikan dan memperluas digitalisasi di Kabupaten Sumba Barat, sehingga dalam penilaian yang dilakukan oleh Satgas P2DD untuk pengisian Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) Semester I Tahun 2024 mendapatkan Skor 86,8 % dan masuk dalam Kategori “Digital” sebagai pencapaian tertinggi pada kegiatan Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah. Pencapaian ini sungguh luar biasa dan membanggakan lanjut Yohanes Dade karena pada penilaian IETPD Semester 2 (dua) Tahun 2023 Kabupaten Sumba Barat masih berada pada Kategori “Maju” dengan Skor 69,9%. “Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan kemajuan yang telah kita capai, tetapi juga menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh daerah kita dalam menerapkan teknologi digital secara efektif, serta juga sebagai upaya kita dalam memajukan sistem pemerintahan yang transparan dan efisien melalui teknologi digital” pungkasnya.
Selanjutnya, Bupati Dade juga berpesan bahwa pencapaian ini merupakan langkah awal yang harus dapat dipertahankan bahkan jika dapat ditingkatkan ke depannya. Bupati Dade juga mengingatkan dalam persiapan pengisian Indeks ETPD semester kedua dan pelaksanaan Championship Tahun 2024 sebagai ajang tertinggi dalam pemberian apresiasi terhadap pemerintah daerah yang telah menerapkan pembayaran digital secara optimal, kita harus lebih fokus pada upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pengisian Indeks ETPD. Ini termasuk memastikan bahwa semua proses transaksi pemerintah daerah kita sudah sepenuhnya terdigitalisasi dan memenuhi standar yang ditetapkan. Oleh karena itu pada kesempatan tersebut, Bupati juga menyampaikan penegasan dan arahan guna mendukung pencapaian penilaian yang semakin baik (khususnya di Semeseter 2 Tahun 2024_Red) sebagai berikut :
- Evaluasi Kinerja dan Identifikasi Masalah: Lakukan analisis mendalam terhadap hasil penilaian Indeks ETPD Semester 1 (satu). Identifikasi kekuatan dan kelemahan dari implementasi digitalisasi yang telah dilakukan. Evaluasi juga perlu dilakukan untuk menilai keefektifan program, melakukan koreksi terhadap hal-hal yang belum dilaksanakan secara optimal dan merencanakan langkah-langkah strategis pengendalian dan pencapaian target yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.
- Peningkatan Infrastruktur Teknologi: Tinjau kembali infrastruktur teknologi yang ada dan lakukan perbaikan jika diperlukan. Pastikan bahwa sistem yang ada mampu mendukung transaksi dan layanan digital dengan baik.
- Pelatihan dan Pengembangan SDM: Kita juga perlu melakukan pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi seluruh aparatur pemerintah agar mereka dapat mengoptimalkan penggunaan sistem digital ini dengan sebaik-baiknya.
- Peningkatan Kolaborasi: Tingkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti Bank NTT, Bank BUMN yang beroperasi di Kabupaten Sumba Barat, penyedia layanan teknologi, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendapatkan dukungan dan masukan yang konstruktif.
5. Monitoring dan Evaluasi Berkala: Implementasikan sistem monitoring dan evaluasi yang rutin untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Mengakhiri sambutannya, Bupati Dade mengajak seluruh anggota tim untuk terus bekerja dengan semangat dan dedikasi. Kerjasama yang baik dan komitmen yang tinggi dari setiap individu adalah kunci untuk mencapai hasil yang maksimal. “Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk memperbaiki kekurangan dan memaksimalkan potensi kita dalam digitalisasi transaksi pemerintahan”, pungkas Bupati.
Pada kesempatan ini, Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Barat, Ir. Yanis Eklemens L. CHR. Loebaloe, M.Si meng-highlight penegasan yang disampaikan oleh Bupati, bahwa :
- Kegiatan hari ini merupakan kesempatan untuk mengevaluasi pencapaian pengisian IETPD Semester 1 (satu) dan kemudian merancang hal-hal apa saja yang akan dilakukan pada Semester 2 (dua);
- Kenaikan Indeks ETPD dari 69,9% pada Semester 2 Tahun 2023 menjadi 86,8 % pada Semester 1 Tahun 2024 menunjukan Kabupaten Sumba Barat sudah melek teknologi digital atau istilah kekiniannya “berkarakter digital”;
- Kegiatan ini harus menjadi motivasi bagi TP2DD untuk terus meningkatkan kinerjanya; dan
- Faktor penyediaan SDM yang terlibat dalam proses P2DD juga harus diperhatikan dan memenuhi kebutuhan yang disyaratkan seperti sudah technology minded dan energik.
Pada kesempatan selanjutnya, Kepala Bapenda Kabupaten Sumba Barat, Woldeman H. Wello, M.Si memaparkan Hasil Kinerja TP2DD Kabupaten Sumba Barat pada Semester I Tahun 2024, termasuk hasil tahapan pengisian Indeks ETPD dan Hasil yang diperoleh Kabupaten Sumba Barat. Pemaparan ini termasuk menyampaikan informasi dari Bank Indonesia Perwakilan NTT yang tidak berkesempatan hadir pada kegiatan HLM dimaksud. Dalam paparannya, Wolde menyampaikan bahwa apa yang sudah dilakukan merupakan hasil kolaborasi dan komitmen bersama TP2DD Kabupaten Sumba Barat yang terus berbenah dan meningkatkan kinerjanya melalui berbagai program dan kegiatan, seperti :
- Mendorong percepatan dan perluasan transaksi pembayaran digital masyarakat baik pada sisi belanja maupun pembayaran pajak dan retribusi daerah dengan menyediakan kanal pembayaran digital termasuk QRIS bekerjasama Bank NTT serta penyediaan aplikasi Sistem Manajemen Pajak Daerah (SIMPADA) sebagai aplikasi digital yang memudahkan pengelolaan dan penatalaksanaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Selain itu, dalam rangka pengawasan dan monitoring transaksi yang terjadi pada Wajib Pajak Potensial di Kabupaten Sumba Barat seperti Hotel, Villa, Home Stay, Restoran, Rumah Makan dan sejenisnya telah dilakukan pemasangan alat monitoring pajak (electronic tax monitoring);
- Membangun kerjasama dalam bentuk PKS dengan berbagai mitra potensial Pemerintah seperti PKS OP4D dengan DJP dan DJPK Kemenkeu RI, PKS Pemungutan dan Penyetoran PBJT atas Tenaga Listrik Pemda dengan PLN UP3 Sumba, Host to Host pengelolaan BPHTB dengan Kantor Pertanahan Sumba Barat, PKS dengan Bank NTT terkait penyediaan Sistem Pembayaran Digital untuk Transaksi Pemerintah Daerah;
- Mengembangkan pemanfaatan pembayaran digital pada Retribusi Daerah dengan menggandeng Bank NTT sebagai mitra pemerintah untuk memfasilitasi pembayaran Retribusi pada beberapa perangkat daerah seperti Retribusi penyewaan kios pada Pasar Weekarou, Retribusi Jasa Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup, Retribusi pelayanan kesehatan, Retribusi Pemotongan Hewan (RPH), Retribusi penjualan produksi usaha daerah serta beberapa retribusi potensial lainnya;
4.Menciptakan berbagai inovasi unggulan dalam mempercepat (akselerasi) penerapan P2DD di Kabupaten Sumba Barat seperti Program Jumat Berseri, Jemput Bola PBB P2 dan lainnya.